Saturday, February 2, 2013

Hiu dan Lumba-lumba

Hiu dan Lumba-Lumba



Ikan hiu dan ikan lumba-lumba mempunyai perangai yang berbeda, namun mereka tetap bersahabat. Ikan hiu dikenal mempunyai sifat serakah, ganas, dan kejam. Berlawanan dengan sifat ikan lumba-lumba yang penyabar dan bijak. Walaupun demikian mereka selalu bersama bila mencari makan.
Suatu hari, mereka beriringan mencari makan di lautan yang dalam. Ikan lumba-lumba senang memangsa ikan-ikan yang kecil, sedangkan ikan hiu lebih suka memangsa ikan-ikan yang besar. Ikan hiu mempunyai nafsu makan yang luar biasa.
Walaupun telah mendapat ikan yang besar sekalipun, kadang ikan hiu masih suka menangkap mangsa yang lain. Bahkan seringkali ikan hiu tidak menghabiskan mangsanya, karena perutnya sudah tidak muat lagi untuk menampung.
Ketika sampai di sebuah tempat, mereka segera mengejar-ngejar mangsa yang berada di sekitarnya. Ikan hiu dengan buasnya melahap ikan-ikan yang besar, sedang ikan lumba-lumba hanya memangsa ikan-ikan kecil yang berada di dekatnya. Ikan lumba-lumba memang tidak berminat memakan ikan-ikan yang besar, walaupun sebenarnya mudah didapat.
Tanpa sepengetahuan ikan hiu dan ikan lumba-lumba, tiba-tiba saja sebuah perahu nelayan berada tepat di atas mereka. Di atas perahu itu nampak dua orang nelayan yang akan menjaring ikan. Tidak lama kemudian, kedua nelayan menebarkan jaring-jaring perangkapnya.
Ikan hiu yang sedang memangsa ikan, terkejut melihat jaring-jaring yang ditebarkan nelayan itu. Namun dengan gerak cepat, ikan hiu dapat melesat dan menghindari jaring-jaring itu.
"Awas lumba-lumba! Ada jaring perangkap!" teriak ikan hiu memperingatkan ikan lumba-lumba. Tetapi sayang, karena gerakan ikan lumba-lumba tidak cepat, ia terperangkap.
"Tolong aku hiu! Aku terperangkap!" jerit ikan lumba-lumba meminta bantuan.
Ikan hiu mencoba memberikan pertolongan. Dengan gigi-giginya yang tajam ia berusaha memutuskan tali jaring-jaring perangkap itu. Tetapi usahanya sia-sia, karena kedua nelayan itu segera menarik jaring perangkapnya.
Saat menarik hasil tangkapannya, kedua nelayan itu merasa keberatan. Dengan sekuat tenaga perlahan-lahan hasil tangkapan itu dapat ditarik.
"Tampaknya hasil tangkapan kita banyak sekali hari ini!" ucap salah seorang nelayan dengan raut wajah gembira.
"Ya, kelihatannya begitu. Beratnya dua kali lipat dari biasanya!" ujar nelayan yang satunya lagi.
Lihat! Ada ikan yang besar sekali!" teriak salah seorang nelayan begitu melihat hasil tangkapannya di permukaan air.
"Pantas saja berat sekali!" seru nelayan yang satunya lagi. Kemudian mereka mengangkat hasil tangkapannya itu ke atas perahu."Akan kita apakan ikan yang besar ini?" tanya nelayan itu.
"Sebaiknya kita jual saja bersama dengan ikan-ikan yang lain. Mungkin harganya lebih mahal!" jawab nelayan satunya. Mendengar dirinya akan dijual di pasar, ikan lumba-lumba hanya dapat menangis tersedu-sedu. Tubuhnya menggeliat kepanasan karena terik matahari yang mulai menyengat.
Kedua nelayan itu memperhatikan gerak-gerik ikan lumba-lumba yang menggeliat di atas perahu mereka. Kulitnya mulai mengering karena panasnya sinar matahari. Air mata ikan lumba-lumba mulai menetes dan membasahi seluruh tubuhnya.
"Lihatlah! ikan besar itu menangis!" seru seorang nelayan.
"Ya, tampaknya ikan itu sedih mendengar dirinya akan dijual di pasar." Jawab nelayan yang satunya. "Bagaimana kalau ikan besar itu kita lepaskan kembali ke laut? Aku tidak tega melihat ikan ini menangis terus."
"Baiklah kalau begitu, akupun tidak tega menjual ikan sebesar ini ke pasar. Kalau begitu mari kita lepas ikan ini." Ucap nelayan yang satu dengan hati terharu.
Mereka mengangkat dan melepaskan ikan lumba-lumba ke laut. Ikan lumba-lumba berhenti menangis, hatinya berubah gembira tak terkira karena selamat dan tidak jadi dijual oleh nelayan itu. Sebagai tanda terima kasihnya, ikan lumba-lumba berlompat-lompat di depan perahu mereka, dan bersiul tanda gembira. Kedua nelayan itupun senang dan tersenyum melihat ikan lumba-lumba tidak bersedih lagi. Kemudian nelayan itu pulang.
"Hai hiu! Aku selamat!" sapa ikan lumba-lumba kepada ikan hiu dengan hati gembira.
"Bagaimana kau bisa lolos?" tanya ikan hiu keheranan.
"Nelayan-nelayan itu yang melepaskanku. Mereka itu baik hatinya. Mereka tidak sampai hati menjualku ke pasar. Padahal katanya, aku bisa dijual dengan harga mahal." Cerita ikan lumba-lumba pada ikan hiu.
"Ah tidak, nelayan-nelayan itu serakah! Seharusnya aku yang mendapatkan ikan-ikan besar tadi. Karena nelayan itu menjaringnya aku jadi tidak kebagian!" ujar ikan hiu dengan hati kesal.
"Tidak kawan, nelayan itu tidak serakah. Kalau mereka serakah, pasti aku sudah dijualnya tadi." Ucap ikan lumba-lumba menyangkal pendapat ikan hiu.
"Tidak, aku tetap tidak suka dengan nelayan itu. Mereka tangkap semua ikan-ikan yang seharusnya menjadi bagianku. Kelak suatu saat, bila ada perahu nelayan yang hancur diterjang badai, aku akan memangsa mereka sebagai gantinya." Demikian ikan hiu bersumpah.
"Jangan kawan, janganlah kamu berbuat begitu. Kamulah yang sebenarnya serakah. Tidak puaskah kamu memakan ikan-ikan yang ada. Rasa-rasanya kita tidak akan kekurangan makanan, walaupun nelayan-nelayan itu menangkapi ikan-ikan di sini setiap hari." Tutur ikan lumba-lumba menasihati.
"Bila kelak ada manusia yang tertimpa musibah, aku pasti akan menolongya. Sebab aku merasa berhutang budi kepada nelayan yang telah menolongku. Aku tak akan melupakan budi baik mereka. Makanya aku berjanji akan selalu menolong manusia yang kesusahan." Begitulah janji ikan lumba-lumba untuk membalas kebaikan manusia.
Sampai di sinilah kisah ikan hiu dan ikan lumba-lumba, dua tokoh yang berlainan sifatnya. Ikan hiu yang mempunyai sifat buruk merasa dendam dengan manusia, lantas dia membenci manusia. Sedangkan ikan lumba-lumba merasa berhutang budi kepada manusia, sehingga ikan lumba-lumba berjanji akan selalu menolong manusia yang tertimpa musibah.

Ikan Paus, Binatang Yang Paling Besar Di Jagat Raya

Ikan Paus, Binatang Yang Paling Besar Di Jagat Raya

Paus atau lodan  adalah merupakan binatang yang paling besar di jagat raya ini yang dalam bahasa Indonesia disebut ‘ikan paus’.  Jenis paus ini dikelompokkan menjadi paus bergigi dan paus tidak bergigi. 


Merupakan binatang terbesar jagat raya ini (belum ada temuan yang lebih besar lagi) yang hidup di lautan. Jenis ‘ikan’  ini bisa mempunyai berat lebih dari 150,000 kilogram dengan panjang lebih dari 30 meter, atau sama dengan berat 25 sampai 30 ekor gajah

Pengelompokkan



Saat ini dikenal dua kelompok paus yaitu :  (1).  paus bergigi (odontoceti), jenis ikan paus bergigi ini merupakan pemangsa yang memakan ikan sotong dan mamalia laut, mempunyai satu lubang pernafasan, jenis yang bergigi ini berkerabat dekat dengan lumba-lumba dan pesut.  (2).  paus tidak bergigi (Mysticeti), jenis paus tidak bergigi ini berukuran lebih besar dari ikan paus bergigi dan mempunyai struktur yang dikenal sebagai balin yang berbentuk sikat dimana organ ini berguna untuk menjaring plankton, makanannya, di air, mempunyai dua lubang pernafasan.



Beberapa jenis ikan paus
(1).  Paus biru (Balaenoptera musculus)

Merupakan mamalia laut yang masuk kedalam subordo paus balin yang dipercaya sebagai hewan terbesar yang pernah ada  dengan panjang bisa mencapai lebih dari 33 meter dengan berat massa bisa lebih 181 ton metrik.  Bentuk tubuhnya panjang dan langsing dengan  warna kebiruan tubuhnya bervariasi.
Sedikitnya ada tiga perbedaan subspecies :  B. m. musculus,  Atlantik utara dan Pasifik utara, B. m. intermedia, Samudra selatan dan B. m. brevicauda (juga dikenal sebagai paus biru kerdil) ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan. B. m. indica ditemukan di Samudra Hindia, mungkin menjadi subspesies lain.
Makanan dengan paus balin lain berupa crustacea kecil yang dikenal sebagai krill, yang sama baiknya dengan ikan kecil dan cumi-cumi.

(2).  Paus Sirip (Balaenoptera physalus)

Merupakan mamalia laut yang masuk kedalam subordo paus balin. Paus, yang memiliki panjang hampir sepanjang 27 meter, adalah paus terbesar kedua dan binatang terbesar kedua di dunia setelah paus biru.
Paus sirip adalah paus yang berpostur panjang dan langsing. tubuhnya berwarna abu-abu kecoklatan tetapi bagian permukaan bawah lebih terang. Terdapat 2 subspesies: paus sirip utara di Atlantik utara dan paus sirip Antartika di samudera daerah selatan. Paus ini dapat ditemui di semua samudera utama dunia, dari daerah kutub sampai lautan tropis. Paus ini tidak dapat ditemui di perairan ber-es seperti di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Paus ini juga tidak dapat ditemui di perairan kecil yang jauh dari samudera terbuka. Populasi terbesar paus ini ditemukan di perairan hangat dan dingin. Makanan paus ini adalah ikan, cumi-cumi dan crustacea, termasuk mysidacea dan krill.

(3).  Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae)

Merupakan paus balin, salah satu spesies rorqual terbesar, panjang paus bungkuk dewasa sebesar 12-16 meter dan memiliki berat 36.000 kilogram. Paus Bungkuk memiliki bentuk tubuh yang istimewa, dengan sirip dada panjang dan kepala menonjol. Hewan ini adalah hewan akrobatik, sering muncul di permukaan air.  Jantan mengeluarkan lagu yang terdengar selama 10 sampai 20 menit dan diulang untuk beberapa jam pada satu waktu.  Peran lagu ini belum diketahui, walaupun sepertinya memiliki peran dalam berpasangan.

(4).  Paus Minke atau Rorqual Kecil

Merupakan mamalia laut yang masuk kedalam subordo paus balin (jenis paus balin terkecil kedua), pertama kali diidentifikasikan oleh Lacepede tahun 1804, terbagi menjadi dua spesies, yaitu B. acutorostrata dan B. bonaerensis.

(5).  Paus Pembunuh atau Orca (Orcinus orca)



Merupakan spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba, spesies ini ditemukan di seluruh samudera dari kawasan dingin seperti Artik dan Antarktika hingga kawasan bersuhu hangat. Paus Pembunuh merupakan predator, kebanyakan populasi memakan ikan, perbandingan dengan manusia sementara populasi lainnya memakan mamalia laut seperti singa laut, anjing laut, walrus hingga paus besar.

(6).  Ikan paus sperma (Physeter macrocephalus)



Merupakan spesies mamalia laut, ordo Cetacea, ikan paus bergigi (odontocete) yang memiliki otak terbesar. Nama berasal dari zat lilin-putih susu, spermaceti, ditemukan di kepala binatang itu, karena kemiripannya dengan air mani. Ikan paus sperma adalah satu-satunya anggota genus Physeter. The physeter sinonim Physeter merujuk pada spesies yang sama. Ini adalah salah satu dari tiga spesies yang tersisa di superfamili ikan paus sperma, bersama dengan ikan paus sperma pygmy dan ikan paus sperma cebol.
Dapat tumbuh sampai 20,5 meter panjang, hewan bergigi terbesar, bagian kepala bisa sepertiga dari panjangnya, memiliki distribusi kosmopolitan di lautan, menyelam sedalam 3 kilometer (9.800 kaki), yang menjadikannya sebagai mamalia penyelam terdalam, merupakan vokalisasi dengan suara keras yang dihasilkan dari binatang apapun dengan fungsi suara tidak pasti.
Paus ini hidup dalam kelompok yang disebut polong  - betina dan yang muda mereka hidup terpisah dari jantan lebih tua -, betina bekerja sama untuk melindungi dan merawat yang muda, betina melahirkan setiap tiga sampai enam tahun, dan perawatan untuk betina selama lebih dari satu dekade.  Makanannya termasuk cumi-cumi raksasa, ikan dan kolosal. 

Ikan Paus, Di Balik Misteri Tubuhnya (Bagian 2)

Binatang ini walaupun hidup di laut namun mempunyai ciri-ciri yang ‘kontroversional’ antara lain bernafas melalui paru-paru, mempunyai sedikit rambut, berjantung empat ruang, berdarah panas, dan mempunyai kelenjar susu (menyusui).

Bentuk Tubuh

Merupakan binatang terbesar jagat raya ini (belum ada temuan yang lebih besar lagi) yang hidup di lautan. Ikan paus biru mempunyai berat bisa lebih dari 150,000 kilogram dengan panjang lebih dari 30 meter, atau sama dengan berat 25 sampai 30 ekor gajah.

Bentuk ekor

Kebanyakan dari ikan mempunyai ekor yang tegak lurus dengan permukaan air, tetapi ekor ikan paus melintang dan sejajar dengan permukaan air, dengan bentuk ekor seperti ini maka ikan paus mampu secara lebih efisien mendorong dirinya ke depan untuk naik atau turun di dalam air (dibandingkan dengan ikan bersirip tegak lurus) sesuai dengan bentuk tubuhnya yang biasanya seperti torpedo, atau kurang efisien apabila berbelok secara tiba-tiba seperti halnya ikan-ikan ‘kecil’.

‘Berkacamata’
Lapisan berminyak, yang tembus pandang menutupi mata ikan paus untuk melindunginya dari berbagai efek yang membahayakan dari air laut. 

Suhu tubuh tetap
Dibawah kulit ikan paus ada lapisan lemak yang tebalnya sekitar 50 centimeter. Fungsi lapisan lemak ini untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap sekitar 34 – 37 derajat celcius

Penyesuaian dengan kedalaman

Seekor ikan raksasa dapat menyelam hingga kedalaman 800 – 1000 meter dan kembali ke permukaan dalam waktu 15 – 20 detik, karena tulang ikan paus terbuat dari bahan berongga yang terisi minyak, ia dapat dengan mudah mengapung di permukaan air, disamping itu sangat terampil menyelam, tubuhnya sangat tahan terhadap tekanan yang tinggi di kedalaman air laut.
Oksigen yang mengalir dalam darah dan otot-ototnya bercampur dengan zat-zat kimia memberinya tenaga saat di dalam air atau saat tidak bernafas. Paus mempunyai sistem sirkulasi yang khas yang dapat mengalirkan darah secara langsung dari organ menuju otak. Melalui cara ini, sampai saat ikan paus muncul di permukaan air untuk bernafas, ia tetap dapat mengirim oksigen di dalam tubuhnya secara langsung ke otak, organ yang paling membutuhkan oksigen.

Melalui cara ini ikan paus dapat tetap berada di bawah laut selama kurang lebih 15 – 20 menit tanpa bernafas.  Selain itu, tidak seperti manusia, ikan paus tidak menderita ‘bend’ (kejutan) ketika muncul secara cepat ke permukaan air.  ‘Bend’ adalah rasa sakit akibat penurunan tekanan di sekitar secara tiba-tiba yaitu ketika seorang penyelam ingin menyelam jauh ke dalam air, mereka berhenti sejenak di kedalaman tertentu dan menyesuaikan tubuhnya dengan tekanan di sekitarnya agar tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan air.  Cara ini membuat penyelam mampu menyelam sangat dalam secara perlahan-lahan, tetapi ingat mereka perlu berhenti dan beristirahat pada jarak tertentu selama mereka kembali ke permukaan air, jika tidak pembuluh darah penyelam akan sakit atau pecah yang dapat mengakibatkan kematian.  Penyesuaian untuk bend ini tidak berlaku bagi ikan paus.

Bernafas dan kebiasaan minum

Ikan paus melepaskan udara dari dalam paru-parunya, karena udara ini mengandung uap air dan suhunya lebih panas daripada udara luar, ini tampak sebagai ‘air mancur’ dari kejauhan.
Ikan paus dan ikan lainnya tidak minum air laut karena air garam berbahaya bagi mereka. Karena itulah mereka mencukupi kebutuhan airnya dari makanan yang ditelannya.

Menyusui anak
Merupakan binatang mamalia yang menyusui anaknya. Tapi bayi ikan paus tidak menyusu langsung ke induknya karena mereka berisiko menelan air laut - berbahaya bagi ikan paus – tetapi dengan cara seperti halnya ikan lumba-lumba yaitu dengan menggerakkan otot yang mengelilingi kelenjar susu ikan paus betina menyebabkan tekanan yang mampu menyemprotkan air susu langsung ke dalam mulut bayinya (caranya tidak seperti pada gambar, tks).
Air susu ikan paus berbeda dengan yang biasa kita kenal, bentuknya hampir seperti padatan dan sangat berlemak – sehingga air susu tersebut tidak dapat tercampur dengan air laut – dan zat yang diminum atau lebih tepatnya dimakan bayi ikan paus tersebut akan terlarut di dalam perut. Makanan yang terlarut ini juga mengandung air yang dibutuhkan oleh bayi ikan paus.

Mempunyai radar
Ikan paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam. Ia mengetahui arah di dalam air dengan mengikuti gema suara yang dibuatnya. Cara kerja indera tersebut mirip dengan radar.
Gigi paus jantan yang menonjol dari kepala - seper­ti tanduk atau tambahan taring - adalah merupakan antena, dimana terdapat jutaan urat saraf kecil yang membuat gigi dapat mendeteksi perubahan dalam temperatur air, tekanan, dan konsentrasi kimia sehingga memungkinkan paus untuk mengukur kadar garam dan menemukan ikan yang akan mereka mangsa (Harian Media Indonesia).

Komunikasi
Para ilmuwan mempercayai bahwa suara-suara yang ditimbulkan oleh ikan paus berisi bahasa yang sangat rumit. Bahasa ini sangat penting dalam hubungan dan komunikasi di antara mereka.